Peringatan Maulid Agung Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami’ Nurul Jadid

Bagikan:

Jumat, 26 September 2025

Diakses: 95 kali

Responsive image

Kamis malam, 12 Rabiul Awal 1447 H bertepatan dengan 4 September 2025, Masjid Jami’ Nurul Jadid dipenuhi jamaah dalam rangka memperingati Maulid Agung Nabi Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, menyampaikan tausiah yang sarat makna dan menjadi pengingat penting bagi umat Islam.

Beliau menegaskan bahwa peringatan Maulid bukanlah sekadar acara seremonial, melainkan ungkapan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Kehadiran beliau adalah rahmat Allah bagi seluruh alam, sebagaimana firman-Nya:

قُلْ بِفَضْلِ ٱللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِۦ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا۟  هُوَ خَيْرٌۭ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
“Katakanlah (Muhammad), dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)

Beliau menjelaskan, para ulama menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan rahmat Allah dalam ayat tersebut adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW kepada seluruh alam semesta termasuk kepada kita umatnya.Maka kegembiraan atas kelahiran Rasulullah merupakan perintah Al-Qur’an sekaligus bentuk rasa syukur terbesar bagi kaum muslimin.

Lebih lanjut, beliau juga menguraikan tentang tugas dan karakter dakwah Nabi Muhammad SAW. Rasulullah diutus untuk menyampaikan ajaran Allah demi keselamatan umat manusia. Dalam perjalanan dakwahnya, beliau menghadapi berbagai tantangan, namun selalu dilandasi kasih sayang. Perang yang terjadi pun bukan urusan pribadi, melainkan demi membela agama dari ancaman musuh.

Kyai Zuhri juga menekankan kasih sayang Nabi kepada umatnya. Saking cintanya, bahkan menjelang wafat beliau masih memanggil-manggil umatnya dan menyebut kita sebagai ikhwan (saudara). Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

“Aku sangat rindu bertemu dengan ikhwan (saudara-saudara) kita.” Para sahabat bertanya, “Bukankah kami ini saudara-saudaramu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan ikhwan (saudaraku) adalah mereka yang belum datang setelahku.”

Hadis ini menunjukkan betapa dekat dan besarnya cinta Rasulullah ﷺ kepada umatnya, termasuk generasi yang datang setelah beliau.

Selain itu, beliau juga mengingatkan keutamaan bersholawat sebagai wujud cinta kepada Nabi. Meskipun Rasulullah sudah dijamin masuk surga, umatnya diperintahkan untuk bersholawat karena manfaatnya kembali kepada diri sendiri. Satu sholawat akan dibalas dengan sepuluh rahmat dari Allah. Sholawat juga menjadi wasilah kelapangan hidup, ketenangan hati, serta terkabulnya hajat. Beliau bahkan menyampaikan ijazah dari KH. As’ad Syamsul Arifin, yakni anjuran membaca sholawat 100 kali setelah sholat fardhu insyaallah hajat-hajat kita akan dikabulkan oleh Allah.

Sebagai penutup, beliau menegaskan bahwa puncak cinta kepada Nabi adalah dengan meneladani akhlaknya dan mengikuti ajarannya. Sebagai mana Sabda Rasulullah , bagi mereka yang cinta dan meneladani beliau maka kelak akan  bersama beliau di surga. Inilah motivasi terbesar bagi setiap muslim untuk senantiasa memperbaiki diri dan menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan terbaik.

Alkatib : Alief Hidayatullah

pengajian Terkait

Muslimat Bukan Hanya Ibu Rumah Tangga Biasa

Senin, 29 September 2025

Peringatan Maulid Agung Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami’ Nurul Jadid

Senin, 29 September 2025

Nasihat Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW oleh K. Durry Roiq Najih Muhammad bin KH. Moh Hefni Mahfudz

Senin, 29 September 2025

KH. Moh. Zuhri Zaini: Untuk Mencapai Keselamatan dan Kebahagiaan Ikut Petunjuk-Nya

Senin, 29 September 2025

Jl. PP Nurul Jadid, Dusun Tj. Lor, Karanganyar, Kec. Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur 67291

pomas@unuja.ac.id
© 2023 UNIVERSITAS NURUL JADID