'Santri Pomas Unuja hadiri Majelis Dzikir dan Ilmi"

Bagikan:

Selasa, 12 Maret 2024

Diakses: 451 kali

Responsive image

Santri Pomas Unuja hadiri Majelis Dzikir dan Ilmi 

Dihari kemahasiswaan Universitas Nurul Jadid, Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh AnNahdliyah (MATAN) Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo mengadakan pertemuan rutin bulanan yaitu Majelis Dzikir dan Ilmi Bagimu Negeri yang diikuti oleh para Santri Mahasiswa Universitas Nurul Jadid, pengurus dan anggota Matan Unuja serta delegasi utusan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (Bem) Universitas, Bem Fakultas dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (himaprodi), turut Hadir juga Pembina dan pengurus Ghusniyyah Jatman Paiton. Kegiatan yang berlangsung di Musholla Universitas Nurul Jadid pada Hari Kamis, 07 Maret 2024, dihadiri 45 peserta dengan penyaji KH. Zainul Mu’in Husni selaku Rois Syuriyah PCNU Situbondo sekaligus Dosen Tetap Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Santri Pomas Unuja sekaligus anggota matan Muhammad Mukhsin sebagai Ketua Panitia Majelis Dzikir dan Ilmi mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan Rutin Bulanan yang diadalah oleh Matan Unuja sesuai dengan program kerja yang sudah dibuat oleh pengurus. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahasan kepada para Mahasiswa seputar tentang Dzikir Thoriqoh. 

Kiai Zainul sapaan akrabnya mengatakan bahwa Thoriqoh juga diartikan upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan taat melaksanakan perintah Allah menjauhi larangannya, ditambah dengan melakukan sunnah-sunnah dan Aqidah yang benar yang dibawa oleh kanjeng Nabi Muhammad Sawdengan sungguh-sungguh istiqomah terus-menerus. Seseorang dalam mengamalkan dzikirnya memerlukan sosok guru Mursyid (kamil) yang mampu mengantarkannya kepada Allah Swt whusul (sampai) yang dimaksud sampai ialah pikirannya, hatinya, jiwanya aqidahnya, ibadahnya sesuai dengan yang dibawakan oleh sang pembawa risalah Rasululllah Saw. Beliau Juga mengatakan bahwa “thoriqoh itu tetap dalam koridor syari’at,”dawuhnya. Jadi kalau kemudian ada tarekat yang menawarkan dapat melihat Allah dengan mata telanjang maka itu bohong. Karena batas pandangan mata manusia ini sangat terbatas tegasnya. Jadi, orang yang bertarekat ini harus mantap dulu syariatnya karna akan digunakan sebagai kendaraanya menuju Allah Swt. Jangan sampai tidak pakai syariat. Tapi mengapa terkadang ada orang awam bodoh tidak tau apa-apa di bai’at masuk tarekat? Berharap agar ada curahan fuyudoh para guru-guru mengalir pada murid. Yang asalnya jarang sholat jadi istiqomah sholat, yang awalnya berantakan ibadahnya di paringin istiqomah. (Aditiya Pengurus Matan Unuja).

Berita Terkait

Peran Pendidik dan Orang Tua tak Bisa Diabaikan di Era Digital

Selasa, 20 Mei 2025

KH. Moh. Zuhri Zaini: Pentingnya Menentukan Tujuan Hidup untuk Mencapai Kebahagiaan

Kamis, 20 Februari 2025

Ngaji Tasawuf ke-1: Kiai Zuhri Urai Jalan Kebahagiaan Menurut Kitab Risalah Adab Sulukil Murid

Kamis, 6 Februari 2025

Juara 1 Lomba Konten Video Dakwah Nasional

Sabtu, 11 Januari 2025

Jl. PP Nurul Jadid, Dusun Tj. Lor, Karanganyar, Kec. Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur 67291

pomas@unuja.ac.id
© 2023 UNIVERSITAS NURUL JADID